Mungkinkah aku harus memikirnya…?
Jika hal itu membuatku resah.. <>
Mengapa aku harus berat memikirkannya
Jika hal itu bisa dibuat ringan..! <>
Alampun berjalan begitu tenang.
Harmoni Air sungai pun mengalir dengan tenang..
Matahari pun juga tenggelam dengan tenang…
lalu untuk apa aku harus gelisah.? <>
Melihat, mendengar, dan merasakan angin,
Mungkinkah..?
Ha..ha ha
Dia begitu merdu dan lembut untuk mengungkapkan pesan cintanya. <>
Jika kali ini aku jatuh cinta.
Kenapa aku harus resah dan gelisah sekarang.?
Zenu, al-munawaroh, 10 Januari 2010
Inspired SEDONA Methode
Hello my friend, apakah kabar anda begitu luar biasa hari ini..?
Saya harap seperti itu..! he he he,
Kawan,
Bisakah anda membuat bait-bait syair yang indah..? apakah itu sulit..? tuh… iya
SEMAKIN……. DIPIKIR………. SEMAKIN …….SULIT……
Mengapa sulit..? karena kita memikirkannya..? lho eh.. apa nggak salah nih saya menuliskan ini..?
Ha ha ha, apakah anda pernah mengalami hal yang sama seperti saya..? ya, saya bukanlah seorang pujangga, begitu pula background saya pun bukan kesenian, saya lebih tertarik thd hal-hal yang berbau psikologi! He he, walaupun saya juga suka seni! Jadi harap maklum syair yang diatas ya..?
“Lha terus apa ne kalau tidak dipikirkan..?”, “Ya tidak usah dipkirkan..?”
“loh kalau tidak dipikirkan bagaimana membuat syairnya..?”
Ha ha, inilah maksud saya menuliskan ini..!
Silahkan diselami
Bekerja tanpa Berfikir,
Kalau kita jeli, kata kuncinya sebenarnya adalah mau apa tidak..? tertarik apa tidak? Bisa apa tidak..? kunci fundamental inilah yang dapat mengarahkan atau menggunakan beberapa latihan membuat syair apa tidak..? he he he
Lalu bagaiman jika anda tidak berbakat dalam membuat syair seperti saya.?
Saya memang tidak berbakat bahkan dibilang tidak mempunyai jiwa seni dalam bersyair. Jika dibandingkan temen-temen dari www.airsurga.blogspot.com saya tidaklah ada apa-apanya,
Oh ya, Bagi anda yang suka dan ingin berkontribusi, atau yang punya cukup skill dalam bersyair silahkan untuk mengunjungi blog yang dimoderatori teman saya. Nurul Habaib.
LANJUT =========
Lalu apa hubungan psikologi dengan bersyair..?
Baik Saya akan memulainya dengan:
Otak kita bekerja dengan sangat cepat
Can you imagine, Jika tiba-tiba sekarang didepan anda ada seorang wanita yang cantik, seksi abis, montok, bahenol, hot, pokoknya mantap deh…! Saya berani bertaruh, laki-laki manapun yang normal, bahkan yang paling kuat konsentrasinya, akan terhipnotis olehnya jika tiba-tiba berdiri seorang wanita cantik dengan baju mininya. Jelas lidah kelu
Jika seandainya anda tiba-tiba kaget dan setelah itu takut dengan seorang wanita. Kejadiannya pun sangat cepat. Jika timing yang tepat otak kita bisa merekam kejadian itu dengan sangat cepat dan mengingatnya dengan sangat lama, dari kejadian ini berarti jika timing yang tepat pula kita pun juga bisa membuangnya dengan cepat,
Well, saya tidak ingin menilai ataupun membenarkan pendapat umum itu, namun dalam the underlying principles itu. Saya ingin mengulas dari perspektif lain….
Untuk itu, anda melakukan..!
Diam
Ya, diam adalah kenikmatan tersendiri bagi kebanyakan orang, jika orang telah melakukan kegiatan rutin mereka, dari bangun pagi sampai tidur lagi pada malamnya. Luangkan waktu sejenak untuk diam. Diam ya diam tidak perlu penjelasan lagi lho, hati/ alam bawah sadar anda akan mengetahuinya kok..! maka setelah itu,
berDialog Dengan Sang Batin
Hanya dengan berdiam diri, akan memfungsikan batin kita untuk mengutarakan hal-hal yang ada dalam diri. Hati-hati bisa saja suara yang akan muncul bukan sara hati, tapi suara setan! Karena itu diperlukan latihan yang sering guna mengenali dan memprediksi jenis suara-suara dalam diri!
Selesaikan secepat mungkin
Setelah itu adalah mencari sebuah stimulus, tentang apa saja yang membuat anda santai, bisa juga memikirkan pacar anda atau orang yang anda kasihi, maka akan munculah kata kata indah tentang romansa, atau pula memikirkan kehidupan anda, maka muncullah kata-kata yang berbau filosofis. (saya rasa konsep kerja para filsuf juga spt itu).
Jika tiba-tiba ada ide yang muncul ataupun terlintas dalam kepala, maka hal itu akan saya catat (kalau pas agak malas) atau mengerjakanya sampai selesai (kalau pas semangat) he he.
Saya rasa hanya itu triknya tidak usah mengunakan belahan otak kiri yang senang menganalisa, gunakan saja otak kanan anda untuk berjalan-jalan menyelaminya., langsung tulis saja, sampai terasa cukup atau dirasa selesai. Tidak perlu untuk dibaca dulu, setelah selesai , baru gunakan otak kiri untuk menganalisa.
Menikmati… Hanya menikmati…
Jika sudah, anda hanya perlu menikmati karya anda itu, biarkan RASA yang menggerakkan PIKIRAN anda. Tidak usah cemas
Jika latihan saja berbuah sesuatu yang indah, apalagi jika dilakukan dengan lebih sengaja. right..?
Jadi kembali ke awal Kata kuncinya adalah: lakukan dengan cepat, mengapa cepat..?
Jika berfikir membuat anda resah, gelisah, bingung. Mending bekerja tapi nggak mikir
Klop dah dengan pertanyaan yang awal tadi..! he he he
Salam senang selalu,
aku sedih,………. aku marah,……..
aku sebel,…… …. aku gelisah, ……
aku resah, ………. aku sakit hati, ……..
aku putus asa,…… aku depresi,…….
aku stress……….. aku geram……..
huffh…. Kenapa banyak sekali….?
He he he…
Aku sadar sekarang, ternyata aku bukan itu semua….
Aku adalah aku, bukan emosiku….!
zhi / zen